Faktor Paling Penting Dalam Seleksi Karyawan

Faktor Paling Penting Dalam Seleksi Karyawan

Faktor Paling Penting Dalam Seleksi Karyawan

mayuhmacah.com - Sebelum menerimanya sebagai karyawan baru, pemilik usaha pasti akan melakukan seleksi karyawan untuk mengisi posisi yang kosong. Proses seleksi karyawan diperlukan agar keahlian yang dimiliki oleh calon karyawan sesuai dengan posisi yang akan diisi.

Itulah sebabnya dalam membuat lowongan pekerjaan harus dituliskan dengan jelas, posisi apa yang sedang dibutuhkan dan seperti apa kualifikasinya. Dengan begitu, karyawan yang sesuai dan lolos seleksi bisa bekerja semaksimal mungkin karena sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.

Jeffry Mello dalam bukunya strategic management of human resources mengatakan bahwa rekruitmen dan seleksi karyawan harus dikelola dengan baik. Proses seleksi karyawan yang sesuai dengan metode akan menghasilkan SDM yang tepat sesuai kualifikasi perusahaan.

Berikut faktor penting dalam seleksi karyawan yang patut diperhatikan oleh pemilik usaha.

Gunakan Metode Seleksi yang Tepat

Sulitnya mendapat karyawan yang sesuai qualifikasi bisa jadi karena metode seleksi yang digunakan kurang tepat. Metode seleksi merupakan sebuah cara perusahaan dalam melakukan seleksi pelamar kerja.

Secara umum ada dua metode seleksi yang kerap digunakan perusahaan besar.

  • Metode Non Ilmiah. Metode ini biasa digunakan oleh perusahaan untuk mengisi bagian bongkar muat gudang. Seleksi yang digunakan hanya berpedoman pada pengalaman kerja yang dimiliki oleh calon karyawan baru. Unsur-unsur lain seperti; surat lamaran kerja, CV, Ijazah terakhir, dan penampilan pelamar tidak dijadikan sebagai patokan dalam menerima karyawan baru.
  • Metode Ilmiah. Proses seleksi dengan menggunakan metode ilmiah dilakukan secara cermat, dengan menganalisis unsur-unsur yang akan diseleksi sehingga memperoleh karyawan yang kompeten sesuai dengan posisi yang akan ditempati.

Perhatikan Daftar Riwayat Hidup Pelamar (CV)

Dalam lowongan pekerjaan apapun pasti menyebutkan berkas CV sebagai persyaratan. Karena dengan berkas inilah kita bisa lebih mudah dan akurat dalam memilih karyawan sebelum interview.

Kita bisa memilah pelamar mana saja yang memiliki latar belakang pendidikan dan latar belakang pekerjaan yang sesuai dengan posisi yang tersedia. Jadi kita tidak membuang banyak waktu hanya untuk meng-interview pelamar yang tidak sesuai dengan kualifikasi.

Biasanya dalam berkas daftar riwayat hidup ditulis daftar pekerjaan terakhir. Cobalah untuk menyuruh pelamar menceritakan bagaimana kesan terhadap pekerjaan terakhirnya, dan pencapaian apa saja yang diraih selama mengsisi posisi tersebut.

Maksimalkan Test Wawancara

Seorang HRD yang bagus pasti akan memaksimalkan proses tes wawancara. HRD bisa menggali banyak hal dari pelamar saat wawancara seperti; karakter pelamar, sifat jujur, dan kemampuan berbicara.

Misalnya kamu sedang membutuhkan posisi sales marketing, namun dilihat dari proses wawancara ternyata pelamar tidak mempunyai kemampuan komunikasi yang bagus. Itu berarti calon karyawan tersebut tidak cocok di tempatkan di bagian sales marketing.

Kamu perlu menyiapkan tes wawancara secara sistematis dan terstruktur. Dengan begitu, jalannya proses tes wawancara tidak terlalu melebar dari kualifikasi yang dibutuhkan.

Berbeda dengan tes tertulis dimana pelamar mempunyai waktu untuk menjawab pertanyaan. Dalam test wawancara pelamar seolah sedang lomba cerdas cermat dimana harus menjawab pertanyaan tanpa berpikir lama.

Rekrut Karyawan Karena Kompetensinya Bukan Karena Kasihan

Usaha, Bisnis, dan Perusahaan dikelola secara profesionalitas dan berpedoman metode ilmiah dalam menjalankannya.

begitupun dalam melakukan seleksi karyawan baru, ada unsur unsur yang harus dipenuhi seperti; latar belakang calon karyawan, kemampuan yang sesuai dengan posisi yang dibutuhkan, dan kemampuan lain yang bisa bermanfaat untuk melengkapi posisi lain.

Berbaik hati memang boleh, tapi kamu harus tahu waktu dan tempatnya. Tak ada salahnya menerima karyawan karena rasa kasihan, namun kamu harus siap menanggung akibatnya. Karyawan yang tidak kompeten dengan posisi yang diisi hanya membuat pekerjaan tidak maksimal.

Pilih Karyawan Dengan Pengalaman Kerja yang Serupa

Memilih karyawan baru ada plus dan minusnya, plusnya adalah karyawan baru punya semangat kerja tinggi, disiplin dengan pekerjaan, bekerja tepat waktu dll. Minusnya, karyawan baru butuh banyak bimbingan dan arahan supaya bisa bekerja sesuai dengan SOP.

Untuk itu, ada baiknya dalam seleksi karyawan baru, pilihlan pelamar yang sudah mempunyai pengalaman kerja yang sama atau serupa. Jika kamu sedang membutuhkan seorang bartender, utamakan memilih pelamar yang mempunyai pengalaman kerja sebagai bartender, barista, atau yang serupa seperti waiters.

Berikut alasan mengapa lebih memilih karyawan baru dengan pengalaman kerja yang serupa.

  • Tidak perlu banyak bimbingan karena sudah pernah bekerja di bidang yang sama
  • Mencari pekerjaan yang sama menandakan kalau itu adalah keahliannya
  • Pemilik usaha bisa meminta saran, gagasan dan perbandingan berdasarkan pengalaman kerja karyawan baru
  • Kinerja tentu lebih baik dibandingkan karyawan yang tidak mempunyai pengalaman di bidang tersebut.

Tes Keterampilan Kerja

Salah satu tes yang paling akurat untuk mengukur kemampuan calon karyawan dalam mengsisi posisi yang dibutuhkan adalah dengan tes keterampilan kerja. Tes ini bisa menjadi faktor seleksi karyawan yang paling prioritas, kamu bisa melihat secara langsung sejauh mana dia menyelesaikan job yang kamu berikan.

Jika pelamar pernah bekerja sebagai seorang desain grafis, berikan dia tes langsung untuk membuat sebuah design. Kamu bisa melihat seberapa cepat dia mengerjakan tugas tersebut, juga seberapa bagus desain yang telah dia buat.

JIka tidak ada banyak waktu, kamu bisa meminta kepada pelamar untuk memperlihatkan hasil kerja yang pernah dia kerjakan. Namun, bisa jadi skill yang ia miliki tidak semaksimal sewaktu masih kerja dulu. Oleh karena itu kamu perlu mempertimbangkan lagi portofolio yang pelamar berikan.

Pastikan Sehat Jasmani Rohani

Karyawan yang sehat dapat bekerja secara maksimal, tidak banyak ijin atau cuti karena sakit. Kalau pun pernah ada riwayat penyakit, pastikan tidak mengganggu pekerjaan, atau pekerjaan tersebut tidak mengakibatkan kambuhnya penyakit lama.

Contohnya karyawan dengan riwayat penyakit paru-paru sebaiknya jangan ditugaskan di produksi rokok, atau gudang tembakau karena bisa membuat penyakitnya kambuh.

Tes Psikologi

Selain sehat secara jasmani, calon karyawan juga harus dipastikan sehat rohani atau mental.

Untuk mengetahui ini, kamu perlu melakukan tes psikologi terhadap pelamar. Tes psikologi juga bisa mengetahui tingkat kecerdasan emosional, spiritual, dan kecerdasan intelektual yang berguna dalam pekerjaan.

Adapun macam tes psikologi yang bisa kamu terapkan antara lain :

  • Logika Aritmatika. Dengan tes ini kamu bisa mengetahui seberapa cermat pelamar dalam menyelesaikan masalah.
  • Tes Wartegg. Tes ini berhubungan dengan gambar bangun, dimana peserta harus membuat gambar bangun berdasarkan garis yang ada. Dengan tes ini kamu bisa melihat kepribadian pelamar dalam mengambil keputusan.
  • Tes Kemampuan Verbal. Adalah tes psikologi yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi seseorang. Kamu bisa menyelipkan tes ini saat melakukan walking interview dengan pelamar.
  • Psikotes Spasial. Tes ini hampir sama dengan tes wartegg, dimana peserta disuruh mengamati bangun ruang dengan teliti agar bisa menapatkan jawaban. Tes ini berkaitan dengan potensi imajinasi yang dimiliki oleh pelamar kerja.
  • Kraepelin atau Pauli Tes. Bentuk tes ini adalah berupa sekumpulan angka yang disusun secara horizontal dan vertikal. Peserta diharuskan menjumlahkan dua angka entah dari atas kebawah, dari kanan ke kiri dst. Dengan tes kraeplin kamu bisa mengetahui kejelian, ketelitian, serta kegigihan pelamar.

Sebaik apa karyawan yang akan kamu dapat berbanding lurus dengan seberapa akurat kamu dalam melakukan seleksi karyawan. Jadi seorang Human Resources (HR) perlu memperhatikan faktor penting dalam seleksi karyawan supaya mendapatkan calon karyawan yang kompeten dengan posisi yang tersedia.