MayuhMacah.com - Pasti kamu pernah tiba-tiba merasa familiar dengan suatu kejadian atau tempat? Adanya fenomena familiar ini seringkali dikenal dengan istilah dejavu. Pada umumnya, keadaan dejavu ini disebut sebagai cara otak dalam menyampaikan pesannya.
Tentu Dejavu membuat kamu seperti pernah mengalami atau mengenal seseorang atau pernah merasakan suatu kejadian sebelumnya, padahal bisa jadi itu hanya perasaan kamu saja.
Pada Tahun 2014 Scientific American menyebutkan bahwa adanya kejang di bagian otak akan dapat mengatur memori yang dikatakan menjadi alasan kenapa seseorang mampu merasakan sesuatu yang familiar dengan "sesuatu", meski pada kenyataannya itu merupakan pengalaman pertamanya.
Pada artikel ini akan diuraikan terkait dengan apa itu dejavu dan apa saja latar belakang penyebab timbulnya fenomena dejavu ini.
Apa Arti Dejavu?
Dejavu atau Deja Vu atau “déjà vu” pada umumnya berasal dari bahasa Prancis yang mempunyai arti “sudah pernah melihat”.
Tak hanya itu, ternyata banyak psikolog dan psikiater lain yang juga berusaha mengungkap dan menjelaskan terkait adanya penyebab terjadinya fenomena dejavu ini.
Pertanyaan apa itu dejavu juga di jawab oleh Freud yang berpendapat bahwa munculnya dejavu ini masih berkesinambungan erat dengan adanya suatu keinginan yang muncul dari dalam diri seseorang yang paling dalam.
Sedangkan Carl Jung mengeluarkan pendapat bahwa déjà vu akan muncul jika ada sesuatu yang mampu memicu alam bawah sadar dalam diri seseorang.
Adanya kejadian dejavu telah umum dialami oleh 80% orang dan berlangsung dalam tempo singkat, mungkin sekitar 10 sampai 30 detik saja.
Munculnya Fenomena dejavu ini tentu saja terjadi secara acak, dalam artian sebelumnya tidak ada yang tahu siapa dan kapan munculnya fenomena déjà vu yang akan berlangsung.
Namun faktanya, ada sebanyak 96% orang mengungkap bahwa mereka sering mengalami dejavu lebih dari sekali atau dua kali, dalam artian sering.
Sehingga dalam hal ini, Para ilmuwan telah percaya bahwa adanya fenomena dejavu akan terjadi bila bagian dasar dari otak besar yang berfungsi untuk mengolah memori akan secara tidak sadar mengaktifkan 2 sirkuit saraf yang berbeda secara bersamaan.
Jadi Keduanya memegang peran yang berbeda pula, yakni; satu sirkuit berfungsi untuk mencerna pengalaman yang dialami seseorang saat itu, sedangkan pada sirkuit kedua berfungsi untuk mencari memori.
Teori Dibalik Munculnya Dejavu
Setelah mengetahui jawaban terkait dengan apa itu dejavu, maka di bawah ini telah dirangkum beberapa teori terkait dengan alasan munculnya fenomena dejavu, antara lain sebagai berikut :
1. Pikiran kamu yang teralihkan
Saat pikiran seseorang sedang terganggu dan seseorang tersebut tidak dapat berkonsentrasi dengan baik, maka besar kemungkinan terjadinya fenomena déjà vu makin besar.
Teori ini biasa dikatakan sebagai teori split-perception, yaitu dimana keadaan seseorang saat kesadarannya akan terbagi.
Misalnya, kamu sedang fokus melihat film di laptop dan seketika itu nama kamu dipanggil, maka secara otomatis kesadaran serta pikiran kamu akan teralihkan.
Sehingga hal inilah yang membuat hipokampus menjadi bingung dan dapat memicu timbulnya fenomena dejavu pada saat itu. Namun, perlahan perasaan familiar pada sesuatu akan perlahan hilang ketika pikiran sudah mulai tenang dan tidak terganggu.
2. Memang mengalami
Artinya, sebuah Perasaan familiar yang dirasakan tersebut dapat muncul sebab ketika kamu memang benar-benar mengalaminya sebelumnya.
Melansir dari sebuah penelitian yang telah di terbitkan pada tahun 2008 silam (saya lupa link nya), adanya penemuan istilah dejavu seringkali dikaitkan dengan pengalaman masa lalu, namun kamu tidak mengingat dengan jelas.
3. Kamu dirasa kurang tidur
Faktor dari Kualitas tidur yang buruk dapat dengan mudah meningkatkan kemungkinan terkait terjadinya fenomena dejavu.
Sehingga faktor Kurang tidur akan mengakibatkan sebuah rasa kelelahan dan stres, serta faktor ini juga dirasa mampu memicu munculnya fenomena tersebut. Dan karena adanya kelelahan ini bisa jadi akan membuat otak akan salah dalam memberikan sebuah informasi.
4. Masalah pada memori Otak
Sebagian ahli telah mempercayai bahwasanya fenomena dejavu Merupakan suatu hasil yang berasal dari fenomena memori, yaitu pada saat seseorang tengah berada di keadaan atau situasi yang mirip dengan pengalaman yang pernah dirasakan sebelumnya.
Sehingga, sebenarnya otak akan mampu mentranskip atas kemiripan yang terjadi, namun hanya saja ketika mengalami sesuatu yang kita rasa familiar sebab tidak mengingatnya.
Pada dasarnya, terdapat sebuah teori lain yang berpendapat bahwa fenomena déjà vu ini bisa jadi merupakan hasil dari respons otak terkait dengan konflik memori.
5. Tanda epilepsi
Adanya fenomena Dejavu dapat diartikan menjadi tanda-tanda masalah kesehatan Epilepsi.
Sebab, munculnya Fenomena dejavu ini sangat sering ditemukan pada orang penderita epilepsi. Sehingga Déjà vu yang terjadi pada penderita epilepsi akan diakibatkan dari kejang.
Jadi, ketika kamu tengah mengalami fenomena dejavu yang disertai dengan gejala lain, misalnya ada gangguan penglihatan ataupun gerakan yang dirasa tidak wajar pada mulut dan wajah kamu, maka kamu harus segera konsultasikan dengan dokter.
Penyebab Terjadinya Fenomena Dejavu
Selain munculnya fenomena dejavu yang tidak memiliki gejala tertentu dan durasinya yang singkat, tentu fenomena dejavu ini masih kurang dipahami secara ilmiah.
Adanya Penjelasan yang faktual terkait penyebab terjadinya fenomena ini juga dirasa sangat sulit untuk dicari, sebab kegiatan studinya juga tidak mudah untuk dilakukan.
Namun, sudah ada beberapa penelitian yang menemukan beberapa teori yang dapat membantu memaparkan terkait adanya penyebab dejavu terjadi, antara lain sebagai berikut:
1. Kejang
Faktor Penyebab terjadinya gejala kejang ini masih belum diketahui secara lebih lanjut. Namun, adanya faktor trauma yang terjadi pada otak, infeksi, tumor otak, stroke, serta faktor genetik merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kejang ini.
Terkadang Sebelum serangan kejang tiba, biasanya para penderita akan merasakan suatu ketakutan namun tanpa alasan yang jelas, merasa halusinasi, hingga sampai fenomena dejavu.
Ketika terjadi gejala kejang lobus temporal ini sedang berlangsung, maka yang terjadi selanjutnya adalah adanya penurunan kemampuan dalam merespon lingkungan sekitar.
Bahkan, Biasanya akan muncul juga gerakan involunter yang sama dan dilakukan secara berulang-ulang, seperti saat mendecakkan lidah atau bahkan kegiatan menggerakkan jari-jari tangan secara berulang.
2. Gangguan sirkuit Pada otak
Dejavu juga dapat terpicu saat keadaan otak sedang mencerna informasi dari lingkungan sekitar. Sehingga adanya multifungsi sirkuit ini yang akan membuat seseorang akan mengalami suatu kejadian dengan kembali ke kejadian dari masa lalu.
3. Rhinal Cortex
Umumnya pada Bagian otak yang mempunyai peran dalam mendeteksi rasa familiar, yaitu rhinal cortex, dapat teraktivasi tanpa memicu munculnya sirkuit memori (hipokampus).
Dalam aktivasi kerja rhinal cortex ini akan mengungkap kasus kenapa dejavu akan terasa begitu tidak jelas dan kamu juga tidak dapat mengingat kejadian yang sebenarnya telah dialami.
Demikian artikel terkait dengan apa itu dejavu, teori munculnya dejavu dan penyebabnya terjadinya dejavu. Bantu share tulisan ini yuk!