MayuhMacah.com - Indonesia merupakan negara yang sangat luas wilayahnya. Wilayah tersebut terbagi menjadi beberapa pulau.
Di dalam setiap wilayah Indonesia memiliki beragam tradisi yang sudah menjadi budaya. Seperti halnya budaya Bali yang mana sudah dilakukan secara terus – menerus dari warisan nenek moyang.
Budaya merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam daerah tertentu. Yang mana nantinya akan dilestarikan selama turun – menurun.
Budaya tersebut akan dijadikan suatu tradisi. Keunikan dan kekhasan dari tradisi tersebutlah yang akan menjadi salah satu simbol akan wilayah tersebut.
Bali merupakan salah satu wilayah yang penuh akan warisan leluhur. Entah berupa peninggalan sejarah maupun tradisi.
Budaya Bali memanglah masih sangat dilestarikan di Indonesia. Karena hampir seluruh masyarakatnya memanglah masih melakukan dan menganut budaya tersebut.
Selain itu, keunikan dari budaya yang ada juga menjadi alasan tersendiri bagi warga Bali untuk tetap mempertahankan setiap tradisi yang ada.
Yang mana bisa membuat para pengunjung tertarik dan berdatangan ke Bali. Entah itu pengunjung lokal maupun pengunjung dari manca negara.
Budaya Bali : Upacara Ngaben dan Hari Raya Nyepi
Nah, agar tak terus penasaran dan bertanya – tanya, seperti apa sih upacara ngaben dan hari raya nyepi di bali?
Maka dari itu mari simak secara seksama beberapa tradisi yang masih dilakukan di Bali. Yang mana menjadi salah satu budaya unik yang menarik perhatian akan banyak orang yang terus saja berkunjung.
Upacara Ngaben
Bali merupakan salah satu provinsi dengan umat hindu terbanyak di Indonesia, bahkan daerah ini sangat kental dengan berbagai ritual dan berbagai prosesi upacara yang sering dilakukan oleh masyarakat.
Bagi masyarakat Bali melakukan sebuah ritual tradisi adalah sebuah kewajiban yang tidak boleh dilewatkan untuk dilaksanakn.
Masyarakat Bali sangat percaya akan kepercayaan yang dianut sehingga setiap prosesi atau ritual keagamaan ataupun tradisi harus dijalankan dengan semestinya.
Bahkan ketika seseorang meninggal dunia saja akan ada sebuah ritual atau upacara yang dilakukan, yakni upacara ngaben.
Lantas apa sebenarnya pengertian dari ritual ngaben, apa tujuan, jenis, serta bagaimana tata cara upacara ini dilaksanakan? simak informasi mengenai ritual ngaben berikut ini.
Pengertian dari Upacara Ritual Ngaben
Upacara ini sendiri merupakan sebuah prosesi pengantaran mayat atau jenazah masyarakat hindu, dimana setiap orang yang meninggal harus melalui upacara ini.
Yang sebenarnya arti dari ngaben itu sendiri adalah sebuah bekal, maka prosesi ini memiliki pengertian penyucian roh dari mayat dengan cara dibakar sebagai sebuah bekal.
Hal inilah mengapa masyarakat hindu yang meninggal dunia harus dibakar sebab hal tersebut sebagai cara menyucikan manusia ketika telah mengalami yang namanya kematian.
Upacara pembakaran mayat di Bali ini biasanya dilakukan secara mewah dan besar-besaran bahkan dengan iring-iringan orang banyak.
Tujuan Melakukan Upacara Ritual Ngaben
Untuk masyarakat Bali sendiri yang menganut agama hindu, melakukan upacara ini sendiri memiliki 3 buah tujuan yang mengharuskan diadakannya upacara ritual ngaben itu sendiri.
- Tujuan pertama yakni sebagai bentuk pelepasan dari roh (atma) dari yang namanya belenggu atau tanggungjawab duniawi agar mempermudah roh bersatu dengan Tuhan.
- Tujuan kedua, yaitu untuk mengembalikan segala bentuk panca Maha Bhuta dalam hal ini unsur padat (tulang, kukuh, daging), unsur cair, unsur udara, unsur panas, serta unsur ether.
- Tujuan terakhir adalah sebagai bentuk pengiklasan atau simbolisasi pihak keluarga melepas kepergian dari jenazah.
Jenis-Jenis Upacara Ritual Ngaben
Upacara ritual ngaben sendiri memiliki beberapa jenis upacara ngaben sebagai bentuk pembakaran mayat yang dibedakan berdasarkan cara pelaksanaan upacara.
- Ngaben Sawa Wedana
- Ngaben Asti Wedana
- Swasta
- Ngelungah
- Warak Kruron
Tata Cara Upacara Ritual Ngaben
Upacara ritual ngaben merupakan sebuah upacara yang bersifat turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya, untuk tata caranya sendiri berikut ini informasi lengkapnya.
- Menentukan hari atau tanggal terbaik untuk upacara oleh pendeta umat hindu.
- Menyiapkan bade serta lembu.
- Pemandian jenazah dengan layon.
- Pemakaian baju adat Bali.
- Proses ngajum dengan menggunakan kain sebagai bentuk penyucian.
- Diarak menuju tempat pembakaran.
- Diletakkan diatas lembu atau tempat pembakaran lalu kemudian api abstrak diiringi mantra peleburan atma pada jasad kemudian api diganti menggunakan api konkrit untuk membakar jasad tersebut.
Demikianlah informasi lengkap mengenai upacara ngaben yang ada di Bali, setiap adat dan tradisi adalah sebuah kebudayaan yang harus dilestarikan. Lanjut, saya akan membahas tentang hari raya nyepi.
Hari Raya Nyepi
Setiap agama memiliki hari rayanya masing-masing, begitupun dengan umat Hindu yang ada di Bali yang setiap tahunnya selalu merayakan hari raya yakni Nyepi.
Seperti namanya nyepi yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Sepi, ketika hari raya ini maka kamu akan mendapatkan suasana bali yang sangat sepi.
Pada saat upacara nyepi ini umat Hindu akan melakukan pemenuhan kebutuhan mulai dari kebutuhan sebagai manusia, kebutuhan rohani, spritual, serta kebutuhan jasmani. Untuk memperingati hari raya ini maka akan dilakukan sebuah ibadah yang berlangsung selama 24 jam nonstop.
Untuk pengertian hari raya nyepi sendiri merupakan sebuah hari raya umat Hindu yang ada di Bali yang diperingati dengan cara menyepi atau tidak menyalakan lampu dan bahkan tidak menyalakan listrik, tidak melakukan aktivitas di luar rumah, tidak bepergian, serta juga tidak melakukan sebuah aktivitas fisik.
Pada prosesi ibadah di hari perayaan ini umat hindu diharap mampu introspeksi diri, meditasi, serta memperbanyak menyebut nama-nama suci hingga berulang-ulang kali.
Tujuan Hari Raya Nyepi
Adapun tujuan dari hari raya ini sendiri yakni sebagai bentuk ketaatan umat hindu untuk tidak melakukan aktivitas, tidak bepergian, tidak menyalakan api, serta untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Momen hari raya ini juga bertujuan sebagai sarana melakukan perenungan untuk berbagai hal yang telah dilakukan selama satu tahun terakhir agar diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Selain itu hari raya nyepi juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara bhuana agung dengan bhuana alit atau dalam bahasa lain yakni pertemuan antara sifat negatif dan positif agar membentuk pribadi yang lebih baik.
Sejarah Hari Raya Nyepi
Hari raya umat hindu ini tercipta berdasarkan sebuah cerita serta kitab suci weda yang mana di dalamnya menceritakan tentang bagaimana awal mula abad masehi.
Yang mana pada masa itu sering terjadi krisis serta konflik sosial yang berkepanjangan, yang mana seli berganti melakukan penyerangan untuk merebut kekuasaan antar suku sehingga terombang-ambing dan kebingungan.
Pada saat suku dengan pimpinan Raja Kaniskha I menang dan dinobatkan sebagai Raja pada 78 Masehi maka untuk memperingati hari tersebut sebagai bentuk peringatan hal baik maka terciptalah yang namanya hari suci nyepi.
Rangkaian Upacara Hari Raya Nyepi
Untuk rangkaian hari raya nyepi sendiri terdapat beberapa kegiatan atau ritual-ritual yang harus dilakukan sebagaimana berikut ini:
- Panglong 13 sasih kasanga (upacara melasti ke laut).
- Tilem sasih kasanga (upacara bhuta yadnya dan melakukan arak ogoh-ogoh).
- Tanggal pisan (penyepian).
- Ngembak geni (saling mengunjungi sanak saudara).
- Dharma santi (pengucapan syukur dan saling memaafkan).
Demikianlah informasi mengenai hari raya nyepi sebagai hari raya umat Hindu yang ada di Bali, sebuah agama dengan adat dan tradisi yang sangat kental dilaksanakan.
Jadi gimana, sudah tahu kan apa itu Upacara Ngaben dan Hari Raya Nyepi? yuk bantu bagikan artikel ini ke teman kamu di sosmed!